PPN Naik 12% di 2025? Gini Lho Cara Hitungnya Biar Gak Kaget!
PPN Naik 12% di 2025? Gini Lho Cara Hitungnya Biar Gak Kaget!¶
Mulai 1 Januari 2025, siap-siap dengan kebijakan baru soal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 131 Tahun 2024 udah ngetok palu, dan salah satu yang paling kerasa adalah naiknya tarif PPN jadi 12%. Ini berlaku buat Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) yang masuk kategori barang mewah.
Kenaikan ini sebenarnya udah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Jadi, bukan berita yang tiba-tiba banget, sih. Cuma, emang banyak yang kepo dan bingung gimana cara ngitung PPN di tahun 2025. Yuk, kita bedah bareng cara hitung tarif PPN 2025 ala Direktorat Jenderal Pajak (DJP)!
Tarif PPN 2025 dan Dasar Pengenaan Pajaknya¶
Buat barang dan jasa yang nggak masuk kategori mewah, santuy aja. Walaupun tarif PPN dibilangnya 12%, dasar pengenaan pajaknya cuma 11/12 dari harga jual. Jadi, sebenernya, beban pajak yang kita rasain tuh sama aja kayak tarif PPN 11% yang lama.
Beda cerita kalau barang dan jasanya mewah. Tarif PPN-nya full 12% dari harga jual atau nilai impor. Nggak ada diskon-diskonan!
Biar nggak bingung, ini dia ketentuan hitung-hitungan PPN berdasarkan jenis barang dan jasanya:
Barang Mewah¶
- Impor: PPN dihitung 12% dari nilai impor. Udah, gitu aja.
- Penyerahan oleh PKP (Pengusaha Kena Pajak):
- Sampai 31 Januari 2025: PPN dihitung 12% dari 11/12 harga jual. Masih ada “diskon”, nih.
- Mulai 1 Februari 2025: Bye-bye diskon! PPN-nya 12% dari harga jual full.
- Ekspor: Tarif PPN tetap 0%. Mantap, ekspor nggak kena PPN!
Barang Non-Mewah, Jasa, dan Barang Tidak Berwujud¶
PPN-nya dihitung 12% dari 11/12 nilai impor, harga jual, atau penggantian. Sama kayak barang mewah yang diimpor, tapi ini versi nggak mewahnya. Buat ekspor, tarifnya tetap 0%.
Contoh Perhitungan PPN 2025, Biar Makin Paham!¶
Barang Mewah¶
Misalnya, ada penyerahan mobil seharga Rp600.000.000 di Januari 2025. Begini cara hitung PPN-nya:
- Sampai 31 Januari 2025: PPN = 12% x (11/12 x Rp600.000.000) = Rp66.000.000
- Mulai 1 Februari 2025: PPN = 12% x Rp600.000.000 = Rp72.000.000
Beda, kan? Makanya, perhatiin tanggalnya!
Barang Non-Mewah¶
Contohnya, kita beli komputer seharga Rp12.000.000. Cara hitung PPN-nya:
- PPN = 12% x (11/12 x Rp12.000.000) = Rp1.320.000
Nah, walaupun tarifnya naik jadi 12%, beban pajaknya sebenernya sama aja kayak tarif 11% sebelumnya, kan? Ini karena ada “diskon” dari dasar pengenaan pajaknya itu.
Dasar hukum perhitungan ini ada di pasal 5 ayat (1) dan pasal 8 Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai, plus Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131 Tahun 2024. Jadi, udah pasti sahih, dong!
Barang Apa Aja Sih yang Kena PPnBM?¶
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ini nggak sembarangan, lho. Ada beberapa barang yang kena pajak ini berdasarkan peraturan terbaru, yaitu:
- Mobil dan motor
- Rumah mewah
- Pesawat, balon udara, helikopter (kecuali yang buat keperluan negara)
- Kapal laut, kapal pesiar, yacht (kecuali buat pariwisata)
- Senjata api dan amunisi (kecuali buat keperluan negara)
Jadi, kalau kamu beli barang-barang di atas, siap-siap aja bayar pajaknya lebih gede.
Pengecualian dan Aturan Khusus, Biar Nggak Salah Paham!¶
Tapi, eits, tunggu dulu! Nggak semua barang dan jasa kena tarif PPN full 12%. Ada pengecualian buat PKP tertentu yang pakai Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Nilai Lain atau PPN Besaran Tertentu. Ini sesuai aturan yang berlaku, ya. Contohnya:
- Barang yang dikasih gratis atau dipakai sendiri.
- Hasil pertanian, elpiji 3 kg, emas perhiasan, motor bekas, dan kripto.
Nah, buat yang udah terlanjur bayar PPN 12% padahal barang/jasanya nggak mewah, gimana? Tenang, kamu bisa minta retur. Tapi, DJP lagi nyiapin cara pengembalian dana yang lebih oke.
Alasan Dibalik Kenaikan PPN¶
Presiden RI Prabowo Subianto bilang kalau perubahan tarif PPN 12% ini nggak cuma bikin pajak jadi lebih adil. Tapi juga bisa ngejaga pemasukan negara dan ngelindungin pengusaha kecil.
Gimana? Sudah lebih paham kan tentang PPN 12% ini? Jangan lupa share dan comment ya!
Posting Komentar